Nabi Muhammad SAW (Tidak) Bisa Baca Tulis??
pagi2 enaknya share ilmu yukmeski udah lama info ini apa salahnya dipost kembali. lagiaan ini sebagai penambah rindu akan kehadiran Baginda Rasul bagi orang2 yg rindu akan dirinya
berdasarkan buku karya agus mustofa
SILAHKAN DI BACA
Benarkah Nabi Muhammad buta huruf? Padahal beliau kan diperintahkan untuk "membaca" dan mewariskan Al-Qur'an?
Benarkah Nabi Muhammad tak bisa baca tulis? Padahal sejak wahyu pertama sudah diperintahkan untuk membaca & menulis?
langsung saja masuk ke intinya,
benarkah Nabi tidak bisa membaca dan menulis?
ayatnya sangat jelas mengatakan bahwa beliau memang SEORANG YG TAK BISA BACA TULIS
"katakanlah (Muhammad) : 'hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi;tidak ada Tuhan selain Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk" (QS. Al-A'raaf : 158)
kanapa ummi?
ada kaitan dengan Alquran pastinya
Berikut skanario Allah perihal Quran :
1. Allah mengutus Nabi yang sangat bisa dipercaya yang sejak kecil julukannya adalah Al-Amin, yang jujur, amanah, dan bisa dipercaya
2. Dilahirkan dari keluarga bangsawan, pendiri Kota Mekah. tetapi sudah yatim sejak lahir, sehingga masa kecilnya berganti-ganti pengasuh yang menyebabkan Nabi menjadi dirinya sendiri dan bersifat Universal
3. Berada di lingkungan kaum yang ummi, sehingga beliau menjadi orang yang ummi
4. karena ummi tersebut, Nabi terbukti tidak pernah belajar membaca dan menulis, apalagi belajar ilmu sastra. Bahkan beliau juga tidak pernah membaca kitab-kitab sebelumnya, dan jauh dari perkembangan ilmu pengetahuan
5. Semua itu menjadi argumentasi Allah untuk menolak tuduhan orang kafir bahwa Al-Qur'an yang ajaib ini adalah buatan Muhammad,
6. kalaupun orang kafir masih bersikeras menuduh Al-Qur'an buatan manusia, maka Allah menantang mereka untuk membuatnya. dan kemudian ternyata memang tidak ada yang bisa meniru Al-Qur'an
7. Puncaknya, Allah membuat pernyataan di dalam Al-Qur'an bahwa Allah-lah yang akan memelihara sendiri keotentikan kitab-Nya. bahkan menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya di dalam kitab itu
Nah sekarang sudah jelas bahwa Nabi memanglah seorang ummi, akan tetapi ada hal yang menarik di sini, bagaimana mungkin seorang yang ummi menjadi pemimpin yang sangat disegani pada masanya? berdasarkan ulasan dari buku tersebut bahwa Nabi "bermetmorfosis" dari seorang yang ummi menjadi seorang ilmuan jenius
--
temen2 mungkin bertanya2, lho, kok bisa??? gini, memang benar Nabi adalah seorang yang ummi tapi ternyata hal tersebut hanya sewaktu beliau belum diangkat menajadi Rasul, sejak wahyu pertama di gua hira', berangsur-angsur Nabi diajarkan baca tulis hingga beliau menjadi ilmuan yang sangat jenius,
langsung saja masuk ke intinya,
benarkah Nabi tidak bisa membaca dan menulis?
ayatnya sangat jelas mengatakan bahwa beliau memang SEORANG YG TAK BISA BACA TULIS
"katakanlah (Muhammad) : 'hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi;tidak ada Tuhan selain Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk" (QS. Al-A'raaf : 158)
kanapa ummi?
ada kaitan dengan Alquran pastinya
ket: ummi = gampangannya tidak bisa baca tulis
Berikut skanario Allah perihal Quran :
1. Allah mengutus Nabi yang sangat bisa dipercaya yang sejak kecil julukannya adalah Al-Amin, yang jujur, amanah, dan bisa dipercaya
2. Dilahirkan dari keluarga bangsawan, pendiri Kota Mekah. tetapi sudah yatim sejak lahir, sehingga masa kecilnya berganti-ganti pengasuh yang menyebabkan Nabi menjadi dirinya sendiri dan bersifat Universal
3. Berada di lingkungan kaum yang ummi, sehingga beliau menjadi orang yang ummi
4. karena ummi tersebut, Nabi terbukti tidak pernah belajar membaca dan menulis, apalagi belajar ilmu sastra. Bahkan beliau juga tidak pernah membaca kitab-kitab sebelumnya, dan jauh dari perkembangan ilmu pengetahuan
5. Semua itu menjadi argumentasi Allah untuk menolak tuduhan orang kafir bahwa Al-Qur'an yang ajaib ini adalah buatan Muhammad,
6. kalaupun orang kafir masih bersikeras menuduh Al-Qur'an buatan manusia, maka Allah menantang mereka untuk membuatnya. dan kemudian ternyata memang tidak ada yang bisa meniru Al-Qur'an
7. Puncaknya, Allah membuat pernyataan di dalam Al-Qur'an bahwa Allah-lah yang akan memelihara sendiri keotentikan kitab-Nya. bahkan menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya di dalam kitab itu
Nah sekarang sudah jelas bahwa Nabi memanglah seorang ummi, akan tetapi ada hal yang menarik di sini, bagaimana mungkin seorang yang ummi menjadi pemimpin yang sangat disegani pada masanya? berdasarkan ulasan dari buku tersebut bahwa Nabi "bermetmorfosis" dari seorang yang ummi menjadi seorang ilmuan jenius
--
temen2 mungkin bertanya2, lho, kok bisa??? gini, memang benar Nabi adalah seorang yang ummi tapi ternyata hal tersebut hanya sewaktu beliau belum diangkat menajadi Rasul, sejak wahyu pertama di gua hira', berangsur-angsur Nabi diajarkan baca tulis hingga beliau menjadi ilmuan yang sangat jenius,
QS Al-'Alaq :1-5
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmu Maha Pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam (pena).
5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
aneh kan?
seorang yang jelas2 ummi memperoleh wahyu pertama malah disuruh membaca!
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmu Maha Pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam (pena).
5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
aneh kan?
seorang yang jelas2 ummi memperoleh wahyu pertama malah disuruh membaca!
Apakah maknanya?
hanya satu : Rasulullah SAW diajari membaca.
kenapa?
karena berangsur-angsur beliau akan memperoleh wahyu yang kelak dihimpun menjadi sebuah kitab suci : Al-Qur'an.
bagaimana jadinya jika beliau tidak bisa membaca untuk seterusnya, sementara beliau ditugasi Allah untuk membacakan dan mengajarkan Al-Qur'an.
Awalnya saat Jibril menyampaikan wahyu itu, beliau memang mengatakan tidak bisa membaca. tetapi Jibril memaksa agar beliau membaca. Nabi Muhammad tetap mengatakan bahwa beliau tidak bisa membaca, sampai tiga kali. kemudian Jibril mendekapnya, barulah Nabi menirukan apa yang diwahyukan oleh Jibril kepadanya.
itulah saat-saat awal Nabi belajar membaca dengan perantara wahyu.
dan sejak wahyu pertama itu pula Allah sudah mengindikasikan bakal mengajari Rasulullah dan seluruh umatnya dengan menggunakan media tulis menulis
"alladzi 'alama bil qalam" yang mengajari manusia menggunakan pena,
yang ini menjadi ciri utama manusia modern, di zaman Rasulullah ditugasi sebagai Nabi penutup.
dan menariknya, penutup wahyu pertama itu memberikan motivasi yang besar kepada Rasulullah agar beliau 'pantang mundur' menerima wahyu yang berisi perintah untuk membaca itu.
"'Alamal insaana maa lam ya' lam" (Allah sendririlah) yang (bakal) mengajari manusia apa-apa yang tidak diketahuinya.
selama ini, perintah 'membaca' dalam wahyu pertama ini dipersepsikan sebagai 'membaca' arti tersirat. Bukan membaca huruf-huruf Al-Qur'an. melainkan dimaknai sebatas membaca 'tanda-tamda' alam, belajar ilmu pengetahuan.
sangat jarang yang memaknai sebagai perintah 'membaca' yang benar-benar membaca. karena Nabi Muhammad adalah Nabi yang awalnya ummi.
menurut Pak Agus Mustofa, kata 'iqra' itu benar-benar bermakana perintah untuk membaca tulisan. karena itu, di ayat ke-4 Allah menegaskan bahwa Dia akan mengajarkan tulis menulis dengan menggunakan pena.
tentu saja kita meyakini seyakin-yakinnya bahwa beliau tidak ummi seterusnya, setelah menerima wahyu Iqra'.
bahwa kemudian Rasulullah juga melakukan iqra' terhadap tanda-tanda alam, itu memang dengan sendirnya demikian. karena wahyu pertama itu juga sudah mengandung informasi ilmu pengetahuan, berkaitan dengan proses penciptaan manusia.
Quote:yang menarik berikutnya,sebagaimana dijelaskan pada wahyu pertama bahwa Rasulullah bukan hanya diajari membaca melainkan juga menulis, kita akan memperoleh penegasannya pada wahyu ke-2,
"ternyata wahyu ke-2 adalah Surat Al-Qalam : Pena"
belum sampai disitu menariknya, pada wahyu ke-2, sbb
"Nun, demi pana dan apa yang mereka tulis. Berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila. Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat, siapa diantara kamu yang gila." (QS. Al-Qalam : 1-6)
pewahyuan surat Al-Qalam ini bukan sebuah kebetulan sepintas lalu, melainkan sebuah penegasan. Bahwa seorang muslim- dimulai dari keteladanan Rasulnya- haruslah pandai membaca dan menulis tentang segala ilmu pengetahuan yang dihamparkan Allah di sekitarnya.
dan inilah memang kekhasan peradaban umat manusia di zaman modern.
apakah kaitannya antara 'kegiatan tulis menulis menggunakan pena' dengan anggapan terhadap Muhammad yang diolok-olok gila???
pada zaman itu sangatlah erat. di kalangan kaum yang ummi, belajar membaca dan menulis sangatlah dilecehkan.
kebiasaan orang-orang Arab Quraisy pada waktu itu lebih mengandalkan daya ingat dalam mencatat berbagai peristiwa. Termasuk untuk berpidato dan bersyair.kegiatan tulis menulis kurang dihargai, karena seakan-akan menunjukkan kelemahan. Bahwa ia adalah seorang yang berdaya ingat lemah sehingga membutuhkan media tulisan.
Allah mengubah kebiasaan orang jahiliyah itu secara frontal. Diwahyu pertama Allah memerintahkan membaca, sedangkan diwahyu kedua Allah bersumpah dengan menyebut pena, dan apa yang dituliskannya.
sungguh ini sebuah revolusi terhadap peradaban jahiliyah. Dan kemudian menjadi dasar kokoh bagi peradaban modern samapai akhir zaman. karena itu, orang-orang Quraisy menganggap Muhammad sudah gila.
sudah 'benar' ummi kok malah belajar tulis baca. begitu kira-kira pikiran orang Quraisy.
pada wahyu ke-3 adalah kelanjutan dari alur proses semua ini,
"Hai orang yang berslimut (Muhammad), bangunlah di malam hari, kecuali sedikit (yaitu) seperdua atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu.Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-perlahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan." (QS. Al-Muzzamil : 1-6)
sebagian dari kita mempersepsikan wahyu ketiga ini sebagai perintah shalat malam. Pak Agus adalah salah seorang yang kurang sependapat. karena Al-Fatihah yang menjadi inti bacaan shalat baru diwahyukan pada urutan kelima
sementara wahyu keempat adalah tentang kerasulan
barulah wahyu kelima tentang shalat, bersama itu pula malaikat Jibril mengajari beliau tatacara melakukan shalat sebagaimana diceritakan dalam hadits,
"Aku didatangi Jibril as. pada awal-awal turunnya wahyu kepadaku. Dia mengajarkan kepadaku wudlu dan shalat." (HR. Imam Hakim-vol III : 217, Al-Baihaqi vol I : 162, dan Imam Ahmad vol V : 203)
,,,
Quote:proses penghimpunan wahyu-wahyu itu ke dalam akal dan jiwa Nabi Muhammad sangatlah menarik. Awalnya disuruh membaca, tetapi Rasulullah mengatakan tidak bisa membaca, karena itu lantas dibacakan oleh Malaikat Jibril untuk ditirukan oleh Nabi. Dan Allah menjamin Nabi Muhammad tidak lupa terhadap apa yang telah ditirukannya.
setelah itu, Nabi diperintahkan bangun malam, belajar membaca Al-Qur'an dan mengulang-ulangnya. Bangun malam adalah saat yang tepat untuk belajar dan bacaannya sangat mengesankan.
Setelah itu Nabi diperintahkan untuk belajar menggunakan kalam alias pena dalam memahami wahyu Allah.
pada fase-fase awal ini, Rasulullah lebih mengandalkan ingatan, sehingga Allah memberikan jaminan di surat Al-A'laa bahwa beliau tidak akan lupa. Maka, di masa-masa awal, wahyu Qur'an ini diajarkan secara lisan kepada orang-orang dekatnya.
akan tetapi, ketika pengikutnya semakin banyak, pengajaran wahyu itu sudah menggunakan media tulisan. diantaranya adalah kisah tentang masuk Islamnya Umar bin Khaththab.
dikisahkan masuknya Umar adalah disebabkan tanpa sengaja membaca ayat-ayat yang tercantum dalam surat Thaahaa yang sering dibaca adiknya.
dalam kisah masyhur itu, diceritakan Umar sedang geram melihat perkembangan Islam yang dibawa Nabi Muhammad. Dan ia semakin marah ketika mendengar dari orang-orang Quraisy bahwa adiknya sendiri ternyata sudah masuk Islam bersama suaminya.
Maka memuncaklah amarahnya. Umar mendatangi rumah adik perempuannya. Saat itu adiknya sedang membaca surat Thaahaa yang tertulis dipelepah daun kurma. ditamparnya sang adik dan berjatuhanlah pelepah daun kurma itu.
Umar memungutnya, kemudian membacanya, Ia tercengan oleh keindahan bahasa dan isi surat Thaahaa. Karena Umar dikenal sebagai jago bersyair dikalangan Quraisy.
Umar tergetar hatinya. Ia tidak pernah membaca kalimat-kalimat seindah dan semendalam seperti yang baru dibacanya itu.
Ia pun segera mencari Rasulullah untuk menyatakan dirinya masuk Islam.
Quote:Yang ingin ditekankan dalam kisah tersebut adalah bahwa Umar membaca lembaran ayat di pelepah daun kurma, jadi pada masa itu, Rasulullah telah menyebarkan wahyu dalam bentuk tulisan.
sebagai informasi saja, bahwa surat Thaahaa itu termasuk surat makkiayyah, turun dalam urutan ke-45.
Maka, disurat Al-Bayinnah yang turun dalam urutan ke-100 dalam proses pewahyuan, Allah menyebut Nabi sudah fasih membacakan firman-firman Allah dari lembaran-lembaran kitab yang tertulis
"Orang-orang kafir, dari ahli kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata, seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran (bertulis) yang disucikan (Al-Qur'an). Di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus." (QS. Al-Bayyinah : 1-3)
PANJANG BANGET YAK
,,,
hmm,,,
keliahatannya sudah capek baca ya? atau semakin tertarik?
qey qey qey,,,
tinggal dikit LAGEE,,, ini
berikut ini yang menegaskan bahwa Nabi Muhammad adalah bukan lagi seorang yang ummi,
sejak beberapa saat setelah turunnya wahyu pertama, Rasulullah sudah memulai memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk menuliskan ayat-ayat Qur'an itu di pelepah kurma, batu, tulang, dan kulit unta.
tentu saja kita bisa membayangkan, tidak mungkin Rasulullah mempercayakan begitu saja penulisan wahyu itu, kepada orang lain, tanpa beliau sendiri mengeceknya.
ada ayat yang mengandung informasi unik yang diberikan Allah kepada kita. Bahwa ternyata diutusnya Nabi Muhammad untuk menjadi Rasul itu sudah dimohonkan jauh-jauh hari oleh Nabi Ibrahim, kakek buyutnya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Nabi Muhammad adalah keturunan Nabi Ibrahim dari jalur Nabi Ismail.
hanya satu : Rasulullah SAW diajari membaca.
kenapa?
karena berangsur-angsur beliau akan memperoleh wahyu yang kelak dihimpun menjadi sebuah kitab suci : Al-Qur'an.
bagaimana jadinya jika beliau tidak bisa membaca untuk seterusnya, sementara beliau ditugasi Allah untuk membacakan dan mengajarkan Al-Qur'an.
Awalnya saat Jibril menyampaikan wahyu itu, beliau memang mengatakan tidak bisa membaca. tetapi Jibril memaksa agar beliau membaca. Nabi Muhammad tetap mengatakan bahwa beliau tidak bisa membaca, sampai tiga kali. kemudian Jibril mendekapnya, barulah Nabi menirukan apa yang diwahyukan oleh Jibril kepadanya.
itulah saat-saat awal Nabi belajar membaca dengan perantara wahyu.
dan sejak wahyu pertama itu pula Allah sudah mengindikasikan bakal mengajari Rasulullah dan seluruh umatnya dengan menggunakan media tulis menulis
"alladzi 'alama bil qalam" yang mengajari manusia menggunakan pena,
yang ini menjadi ciri utama manusia modern, di zaman Rasulullah ditugasi sebagai Nabi penutup.
dan menariknya, penutup wahyu pertama itu memberikan motivasi yang besar kepada Rasulullah agar beliau 'pantang mundur' menerima wahyu yang berisi perintah untuk membaca itu.
"'Alamal insaana maa lam ya' lam" (Allah sendririlah) yang (bakal) mengajari manusia apa-apa yang tidak diketahuinya.
selama ini, perintah 'membaca' dalam wahyu pertama ini dipersepsikan sebagai 'membaca' arti tersirat. Bukan membaca huruf-huruf Al-Qur'an. melainkan dimaknai sebatas membaca 'tanda-tamda' alam, belajar ilmu pengetahuan.
sangat jarang yang memaknai sebagai perintah 'membaca' yang benar-benar membaca. karena Nabi Muhammad adalah Nabi yang awalnya ummi.
menurut Pak Agus Mustofa, kata 'iqra' itu benar-benar bermakana perintah untuk membaca tulisan. karena itu, di ayat ke-4 Allah menegaskan bahwa Dia akan mengajarkan tulis menulis dengan menggunakan pena.
tentu saja kita meyakini seyakin-yakinnya bahwa beliau tidak ummi seterusnya, setelah menerima wahyu Iqra'.
bahwa kemudian Rasulullah juga melakukan iqra' terhadap tanda-tanda alam, itu memang dengan sendirnya demikian. karena wahyu pertama itu juga sudah mengandung informasi ilmu pengetahuan, berkaitan dengan proses penciptaan manusia.
Quote:yang menarik berikutnya,sebagaimana dijelaskan pada wahyu pertama bahwa Rasulullah bukan hanya diajari membaca melainkan juga menulis, kita akan memperoleh penegasannya pada wahyu ke-2,
"ternyata wahyu ke-2 adalah Surat Al-Qalam : Pena"
belum sampai disitu menariknya, pada wahyu ke-2, sbb
"Nun, demi pana dan apa yang mereka tulis. Berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila. Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat, siapa diantara kamu yang gila." (QS. Al-Qalam : 1-6)
pewahyuan surat Al-Qalam ini bukan sebuah kebetulan sepintas lalu, melainkan sebuah penegasan. Bahwa seorang muslim- dimulai dari keteladanan Rasulnya- haruslah pandai membaca dan menulis tentang segala ilmu pengetahuan yang dihamparkan Allah di sekitarnya.
dan inilah memang kekhasan peradaban umat manusia di zaman modern.
apakah kaitannya antara 'kegiatan tulis menulis menggunakan pena' dengan anggapan terhadap Muhammad yang diolok-olok gila???
pada zaman itu sangatlah erat. di kalangan kaum yang ummi, belajar membaca dan menulis sangatlah dilecehkan.
kebiasaan orang-orang Arab Quraisy pada waktu itu lebih mengandalkan daya ingat dalam mencatat berbagai peristiwa. Termasuk untuk berpidato dan bersyair.kegiatan tulis menulis kurang dihargai, karena seakan-akan menunjukkan kelemahan. Bahwa ia adalah seorang yang berdaya ingat lemah sehingga membutuhkan media tulisan.
Allah mengubah kebiasaan orang jahiliyah itu secara frontal. Diwahyu pertama Allah memerintahkan membaca, sedangkan diwahyu kedua Allah bersumpah dengan menyebut pena, dan apa yang dituliskannya.
sungguh ini sebuah revolusi terhadap peradaban jahiliyah. Dan kemudian menjadi dasar kokoh bagi peradaban modern samapai akhir zaman. karena itu, orang-orang Quraisy menganggap Muhammad sudah gila.
sudah 'benar' ummi kok malah belajar tulis baca. begitu kira-kira pikiran orang Quraisy.
SEKILAS INFO
MALAS MEMBACA MENYEBABKAN SEL2 OTAK TEWAS SEBANYAK 100 MILYAR SEL
BELUM TERMASUK PPN
pada wahyu ke-3 adalah kelanjutan dari alur proses semua ini,
"Hai orang yang berslimut (Muhammad), bangunlah di malam hari, kecuali sedikit (yaitu) seperdua atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu.Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-perlahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan." (QS. Al-Muzzamil : 1-6)
sebagian dari kita mempersepsikan wahyu ketiga ini sebagai perintah shalat malam. Pak Agus adalah salah seorang yang kurang sependapat. karena Al-Fatihah yang menjadi inti bacaan shalat baru diwahyukan pada urutan kelima
sementara wahyu keempat adalah tentang kerasulan
barulah wahyu kelima tentang shalat, bersama itu pula malaikat Jibril mengajari beliau tatacara melakukan shalat sebagaimana diceritakan dalam hadits,
"Aku didatangi Jibril as. pada awal-awal turunnya wahyu kepadaku. Dia mengajarkan kepadaku wudlu dan shalat." (HR. Imam Hakim-vol III : 217, Al-Baihaqi vol I : 162, dan Imam Ahmad vol V : 203)
,,,
Quote:proses penghimpunan wahyu-wahyu itu ke dalam akal dan jiwa Nabi Muhammad sangatlah menarik. Awalnya disuruh membaca, tetapi Rasulullah mengatakan tidak bisa membaca, karena itu lantas dibacakan oleh Malaikat Jibril untuk ditirukan oleh Nabi. Dan Allah menjamin Nabi Muhammad tidak lupa terhadap apa yang telah ditirukannya.
setelah itu, Nabi diperintahkan bangun malam, belajar membaca Al-Qur'an dan mengulang-ulangnya. Bangun malam adalah saat yang tepat untuk belajar dan bacaannya sangat mengesankan.
Setelah itu Nabi diperintahkan untuk belajar menggunakan kalam alias pena dalam memahami wahyu Allah.
pada fase-fase awal ini, Rasulullah lebih mengandalkan ingatan, sehingga Allah memberikan jaminan di surat Al-A'laa bahwa beliau tidak akan lupa. Maka, di masa-masa awal, wahyu Qur'an ini diajarkan secara lisan kepada orang-orang dekatnya.
akan tetapi, ketika pengikutnya semakin banyak, pengajaran wahyu itu sudah menggunakan media tulisan. diantaranya adalah kisah tentang masuk Islamnya Umar bin Khaththab.
dikisahkan masuknya Umar adalah disebabkan tanpa sengaja membaca ayat-ayat yang tercantum dalam surat Thaahaa yang sering dibaca adiknya.
dalam kisah masyhur itu, diceritakan Umar sedang geram melihat perkembangan Islam yang dibawa Nabi Muhammad. Dan ia semakin marah ketika mendengar dari orang-orang Quraisy bahwa adiknya sendiri ternyata sudah masuk Islam bersama suaminya.
Maka memuncaklah amarahnya. Umar mendatangi rumah adik perempuannya. Saat itu adiknya sedang membaca surat Thaahaa yang tertulis dipelepah daun kurma. ditamparnya sang adik dan berjatuhanlah pelepah daun kurma itu.
Umar memungutnya, kemudian membacanya, Ia tercengan oleh keindahan bahasa dan isi surat Thaahaa. Karena Umar dikenal sebagai jago bersyair dikalangan Quraisy.
Umar tergetar hatinya. Ia tidak pernah membaca kalimat-kalimat seindah dan semendalam seperti yang baru dibacanya itu.
Ia pun segera mencari Rasulullah untuk menyatakan dirinya masuk Islam.
Quote:Yang ingin ditekankan dalam kisah tersebut adalah bahwa Umar membaca lembaran ayat di pelepah daun kurma, jadi pada masa itu, Rasulullah telah menyebarkan wahyu dalam bentuk tulisan.
sebagai informasi saja, bahwa surat Thaahaa itu termasuk surat makkiayyah, turun dalam urutan ke-45.
Maka, disurat Al-Bayinnah yang turun dalam urutan ke-100 dalam proses pewahyuan, Allah menyebut Nabi sudah fasih membacakan firman-firman Allah dari lembaran-lembaran kitab yang tertulis
"Orang-orang kafir, dari ahli kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata, seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran (bertulis) yang disucikan (Al-Qur'an). Di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus." (QS. Al-Bayyinah : 1-3)
PANJANG BANGET YAK
,,,
hmm,,,
keliahatannya sudah capek baca ya? atau semakin tertarik?
qey qey qey,,,
tinggal dikit LAGEE,,, ini
berikut ini yang menegaskan bahwa Nabi Muhammad adalah bukan lagi seorang yang ummi,
sejak beberapa saat setelah turunnya wahyu pertama, Rasulullah sudah memulai memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk menuliskan ayat-ayat Qur'an itu di pelepah kurma, batu, tulang, dan kulit unta.
tentu saja kita bisa membayangkan, tidak mungkin Rasulullah mempercayakan begitu saja penulisan wahyu itu, kepada orang lain, tanpa beliau sendiri mengeceknya.
ada ayat yang mengandung informasi unik yang diberikan Allah kepada kita. Bahwa ternyata diutusnya Nabi Muhammad untuk menjadi Rasul itu sudah dimohonkan jauh-jauh hari oleh Nabi Ibrahim, kakek buyutnya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Nabi Muhammad adalah keturunan Nabi Ibrahim dari jalur Nabi Ismail.
"Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua (Ibrahim dan Ismail) orang yang
tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara cucu kami umat
yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara
dan tempat-temapat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Ya
Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka,
yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al-kitab dan Al-hikmah serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (QS. AlBaqarah : 128-129)
Source: http://bukanisapanjempol.blogspot.com/2012/09/nabi-muhammad-saw-tidak-bisa-baca-tulis.html#ixzz2JGvK3S2a
0 komentar:
Posting Komentar